Rabu, 24 November 2010

Terpana dusta

sungguh.... kuterpana
oleh nya... Dusta....dusta.....
hati yang lembut, bagai kapas terhempas angin
terbang bebas arungi ruang bersama debu
ternyata harus sakit.....olehnya.. Dusta
biarlah hujan malam ini kan menjadi teman
deras suara nada hujan jatuhi genting atap rumah
memudarkan hati dari kecewa...
oleh dusta
mengapa ku masih saja terpana...
oleh nya.. Dusta
ku terpana.. mengapa.......
Tuhan penguasa jagad... Tolong
ku terpana Oleh nya
hanya waktu yang tak akan berhenti
munkin dapat menjawab
hingga lonceng kejujuran berdentang...memecah sunyi
dan dusta terkalahkan olehnya